Dalam dunia gudang dan logistik, manajemen ruang penyimpanan merupakan faktor kunci yang memengaruhi efisiensi operasional. Salah satu hal terpenting yang sering ditanyakan adalah cara menghitung pallet dengan benar. Perhitungan pallet tidak hanya membantu mengoptimalkan kapasitas gudang, tetapi juga memengaruhi kelancaran distribusi dan biaya logistik perusahaan.
Artikel ini akan membahas secara detail panduan menghitung pallet yang tepat berdasarkan pengalaman lapangan, standar industri, serta praktik terbaik yang sudah digunakan oleh banyak perusahaan besar.
Daftar Isi

Mengapa Perhitungan Pallet Itu Penting?
Menghitung pallet dengan tepat memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
- Efisiensi Ruang → Memaksimalkan penggunaan ruang gudang.
- Pengendalian Biaya → Mengurangi pemborosan biaya penyimpanan dan distribusi.
- Perencanaan Logistik → Membantu estimasi jumlah armada yang dibutuhkan untuk pengiriman.
- Standarisasi Proses → Menyediakan metode baku untuk penataan barang di gudang.
Dengan perhitungan yang akurat, perusahaan dapat memastikan logistik berjalan lebih efektif, aman, dan sesuai kapasitas yang ada.
Cara Menghitung Pallet di Gudang
1. Hitung Berdasarkan Ukuran Pallet
Langkah pertama adalah mengetahui dimensi pallet yang digunakan. Ukuran standar yang umum dipakai antara lain:
- 1100 x 1100 mm (sering digunakan di Asia)
- 1200 x 1000 mm (standar internasional)
- 1200 x 800 mm (standar Eropa)
Mengetahui dimensi ini penting untuk menghitung berapa banyak pallet yang dapat ditempatkan di area gudang atau di dalam truk.
2. Menghitung Pallet di Gudang (Floor Area)
Rumus sederhana untuk menghitung kapasitas lantai gudang adalah:
📌 Jumlah Pallet = Luas Gudang ÷ Luas Pallet
Contoh:
Jika gudang berukuran 1.000 m² dan Anda menggunakan pallet ukuran 1,2 m x 1 m (1,2 m²), maka:
👉 1.000 ÷ 1,2 = 833 pallet (kapasitas teoritis di lantai).
Namun, faktor jalur forklift dan lorong rak harus diperhitungkan. Biasanya kapasitas riil hanya 70–80% dari perhitungan awal.
3. Menghitung Pallet dengan Sistem Rak (Racking System)
Jika gudang menggunakan rak, maka perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah slot rak.
📌 Jumlah Pallet = Jumlah Slot Rak × Jumlah Tingkat Rak
Contoh:
Sebuah gudang memiliki 10 baris rak, masing-masing dengan 20 slot, dan 4 tingkat.
👉 10 × 20 × 4 = 800 pallet.
Perhitungan ini lebih presisi karena memperhitungkan kapasitas aktual penyimpanan vertikal.
4. Menghitung Pallet di Truk atau Kontainer
Selain di gudang, perhitungan pallet juga dibutuhkan untuk logistik pengiriman.
- Truk Fuso (7 m x 2,3 m) → dapat memuat ± 18–20 pallet (1200 x 1000 mm).
- Kontainer 20 feet → kapasitas sekitar 10–11 pallet standar.
- Kontainer 40 feet → kapasitas sekitar 20–21 pallet standar.
5. Menghitung Berat Maksimal Pallet
Selain jumlah pallet, penting juga menghitung kapasitas beban pallet agar aman saat digunakan.
- Pallet Heavy Duty → mampu menahan hingga 2000 kg.
- Pallet Medium Duty → sekitar 800–1000 kg.
- Pallet Ekspor/Ekonomis → 500–800 kg.
Hal ini memastikan barang tidak melebihi kapasitas yang dapat menyebabkan pallet patah atau rusak.
Tips Mengoptimalkan Perhitungan Pallet
- Gunakan software warehouse management system (WMS) untuk simulasi ruang.
- Terapkan FIFO/LIFO sesuai kebutuhan alur distribusi barang.
- Pilih pallet plastik berkualitas agar daya tahan lebih lama dan perhitungan kapasitas lebih konsisten.
- Selalu perhitungkan ruang untuk pergerakan forklift dan jalur evakuasi.
Kesimpulan
Mengetahui cara menghitung pallet adalah langkah penting dalam manajemen gudang dan logistik. Dengan perhitungan yang tepat—baik berdasarkan luas lantai, kapasitas rak, maupun daya tampung kontainer—perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, menekan biaya, dan mengoptimalkan distribusi barang.
Dengan memahami konsep dasar ini, Anda dapat merencanakan kebutuhan penyimpanan dan pengiriman lebih akurat, sekaligus menjaga kelancaran rantai pasok bisnis Anda.