Dalam dunia logistik modern, setiap detail kecil dapat memengaruhi efisiensi distribusi dan biaya operasional. Salah satu faktor yang sering diabaikan tetapi sangat penting adalah berat pallet. Pallet bukan sekadar alas untuk menumpuk dan memindahkan barang, melainkan bagian integral dari sistem penyimpanan dan transportasi. Berat dari sebuah pallet akan berdampak langsung pada kapasitas muatan, biaya pengiriman, hingga efisiensi penyimpanan.
Daftar Isi

Artikel ini membahas secara mendalam bagaimana berat pallet plastik memengaruhi kinerja logistik perusahaan serta bagaimana memilih pallet dengan berat yang sesuai kebutuhan.
Apa yang Dimaksud dengan Berat Pallet?
Berat pallet adalah bobot dari pallet kosong tanpa muatan. Umumnya, pallet plastik memiliki variasi berat mulai dari 5 kg hingga lebih dari 25 kg, tergantung pada jenis, desain, dan kapasitas beban yang mampu ditahannya.
Berat ini menjadi parameter penting karena memengaruhi:
- Kapasitas angkut truk atau kontainer.
- Kemudahan penanganan dengan forklift atau manual.
- Efisiensi biaya operasional logistik.
Hubungan Berat Pallet dengan Kapasitas Muatan
1. Static Load (Beban Diam)
Menunjukkan kemampuan pallet menahan beban saat tidak bergerak atau hanya disimpan di lantai. Pallet dengan berat lebih besar umumnya mampu menahan static load lebih tinggi, hingga 4–5 ton.
2. Dynamic Load (Beban Bergerak)
Mengacu pada beban saat pallet diangkat dengan forklift atau dipindahkan. Berat pallet yang tepat memastikan stabilitas muatan tanpa risiko kerusakan.
3. Racking Load (Beban pada Rak)
Pada gudang dengan sistem racking, berat pallet berperan penting dalam menjaga kestabilan barang di ketinggian. Pallet yang terlalu ringan dan tipis berisiko melengkung atau patah jika diberi beban berlebih.
Dampak Berat Pallet terhadap Biaya Operasional
- Biaya Transportasi
- Semakin berat pallet, semakin besar bobot total muatan. Ini berpengaruh langsung terhadap biaya pengiriman, terutama pada ekspor yang dihitung berdasarkan berat dan volume.
- Efisiensi Penggunaan Ruang
- Pallet yang terlalu berat dan besar dapat mengurangi kapasitas muatan efektif dalam truk atau kontainer.
- Umur Pakai dan Perawatan
- Pallet dengan berat lebih seimbang biasanya lebih kuat dan tahan lama, sehingga menurunkan frekuensi penggantian.
- Kemudahan Handling
- Pallet terlalu ringan rentan bergeser saat dimuat, sementara pallet terlalu berat menyulitkan penanganan manual. Pemilihan berat ideal sangat penting.
Jenis Pallet Plastik Berdasarkan Beratnya
- Pallet Plastik Ringan (5–10 kg)
Cocok untuk ekspor one way dan barang dengan beban ringan. - Pallet Plastik Medium (10–15 kg)
Digunakan pada distribusi domestik dan gudang dengan beban menengah. - Pallet Plastik Heavy Duty (15–25 kg ke atas)
Ideal untuk industri manufaktur, cold storage, dan beban berat jangka panjang.
Bagaimana Memilih Berat Pallet yang Tepat?
- Analisis kebutuhan logistik – jenis barang, berat rata-rata, dan tujuan distribusi.
- Pertimbangkan moda transportasi – truk, kontainer laut, atau udara.
- Perhatikan standar industri – terutama untuk ekspor makanan, farmasi, atau produk kimia.
- Hitung efisiensi biaya jangka panjang – bukan hanya harga pallet, tetapi juga pengaruhnya terhadap biaya logistik secara keseluruhan.
Kesimpulan
Berat pallet plastik adalah faktor penting yang memengaruhi kapasitas muatan, keamanan produk, hingga biaya operasional perusahaan. Memilih pallet dengan berat yang sesuai bukan hanya soal teknis, tetapi juga strategi efisiensi biaya dalam jangka panjang.
Dengan memahami hubungan antara berat pallet, kapasitas beban, dan biaya logistik, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam mendukung kelancaran rantai pasok modern.