Efisiensi dalam rantai pasok sangat dipengaruhi oleh bagaimana barang dikemas dan dikirim. Salah satu aspek penting yang sering diabaikan adalah cara menghitung dimensi pengiriman pallet. Kesalahan dalam perhitungan dapat berdampak pada biaya logistik yang membengkak, pemanfaatan ruang yang tidak optimal, bahkan potensi kerusakan barang selama perjalanan.
Daftar Isi

Artikel ini akan memberikan panduan detail tentang cara menghitung dimensi pallet untuk kebutuhan logistik, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi sekaligus menekan biaya distribusi.
Mengapa Perhitungan Dimensi Pallet Itu Penting?
Dalam dunia logistik, dimensi pallet bukan hanya soal panjang, lebar, dan tinggi, tetapi juga mencakup cara penyusunan barang di atasnya. Perhitungan yang tepat dapat memberikan manfaat seperti:
- Efisiensi biaya pengiriman karena tarif sering dihitung berdasarkan volume (dimensional weight) selain berat aktual.
- Optimasi ruang gudang dengan penataan pallet yang lebih rapi dan efektif.
- Keamanan barang karena barang tersusun stabil di atas pallet.
- Kepatuhan standar internasional, terutama untuk ekspor yang memiliki aturan khusus terkait ukuran pallet.
Standar Ukuran Pallet yang Umum Digunakan
Sebelum menghitung dimensi, penting mengetahui standar ukuran pallet yang digunakan di industri:
- 1000 x 1200 mm (Eropa & Asia) – paling umum untuk distribusi barang ekspor.
- 1100 x 1100 mm (Asia, terutama Jepang & Korea) – populer di industri manufaktur.
- 1200 x 800 mm (Eropa – Euro Pallet) – standar internasional yang banyak dipakai di Eropa.
- 48 x 40 inch (Amerika Serikat) – standar pallet di Amerika Utara.
Pemilihan ukuran ini akan berpengaruh langsung terhadap dimensi pengiriman.
Cara Menghitung Dimensi Pengiriman Pallet
1. Hitung Dimensi Pallet Dasar
Catat panjang, lebar, dan tinggi pallet kosong. Misalnya:
- Panjang: 120 cm
- Lebar: 100 cm
- Tinggi: 15 cm
2. Tambahkan Dimensi Barang di Atas Pallet
Ukuran total pengiriman ditentukan dari tinggi barang yang ditumpuk di atas pallet.
Contoh: jika barang memiliki tinggi 85 cm, maka total tinggi = 15 cm (pallet) + 85 cm = 100 cm.
3. Perhitungkan Volume (Dimensional Weight)
Dimensi pengiriman dihitung dengan rumus:
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
Jika menggunakan contoh di atas:
120 cm x 100 cm x 100 cm = 1.200.000 cm³ atau 1,2 m³.
4. Sesuaikan dengan Ketentuan Logistik
Beberapa perusahaan logistik menggunakan dimensional weight (dim weight) untuk menentukan biaya. Rumusnya biasanya:
Dim Weight = (Panjang x Lebar x Tinggi) / Faktor dimensi
Misalnya, dengan faktor dimensi 5000:
Dim Weight = 1.200.000 / 5000 = 240 kg.
Jika berat aktual barang lebih kecil dari dim weight, maka biaya akan dihitung berdasarkan 240 kg.
5. Evaluasi Tata Letak Barang
Pastikan barang ditata stabil agar tidak melebihi batas tinggi yang ditentukan oleh perusahaan logistik atau standar keamanan (biasanya maksimal 160–180 cm).
Tips Mengoptimalkan Dimensi Pallet untuk Efisiensi
- Gunakan shrink wrap atau strapping untuk menahan barang tetap stabil.
- Pilih ukuran pallet sesuai standar tujuan ekspor agar tidak terkena biaya tambahan.
- Usahakan barang tersusun rapat tanpa ruang kosong agar volume tidak membengkak.
- Untuk barang ringan namun besar, perhatikan perhitungan dimensional weight agar biaya tidak melonjak.
Kesimpulan
Menguasai cara menghitung dimensi pengiriman pallet adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi logistik. Perhitungan yang tepat membantu perusahaan menekan biaya, menjaga keamanan barang, serta memaksimalkan pemanfaatan ruang gudang maupun kontainer.
Dengan memahami standar ukuran, cara menghitung volume, hingga strategi optimasi dimensi, bisnis dapat lebih kompetitif dalam menghadapi tantangan distribusi modern.